Lambang Kejantanan Pria Ini Terengut Kanker
A
A
A
LONDON - Seorang pria bernama Colin, dikabarkan terpaksa merelakan penisnya dipotong karena mengidap kanker. Hal tersebut dilakukan pria berusia 67 tahun itu demi menyelamatkan nyawanya.
"Saya kehilangan lambang kejantanan. Saya bukan seorang pria lagi. Rasanya seperti di neraka. Saya tak bisa lagi melakukan hubungan seksual," papar Colin yang dilansir dari Daily Mail.
Dalam sebuah program televisi berjudul Jeremy Kyle’s Emergency Room, Colin menceritakan, bahwa awalnya dia mengalami ruam di ujung penisnya. Selanjutnya muncul rasa gatal yang cukup mengganggu.
"Saya memeriksakan diri ke dokter dan diberi krim. Saya sama sekali tak khawatir. Saya pikir itu ruam biasa," ceritanya.
Sayangnya, ruam tersebut semakin parah. Dua minggu kemudian, muncul bisul yang terasa menyakitkan. Colin pun dirujuk ke ahli urologi dan menjalani biopsi. Saat itu, dia menilai bisul tersebut akan hilang seperti sariawan atau bisul di mulut.
Namun, hasil pemeriksaan menunjukkan Colin mengidap kanker penis. Untuk mencegah penyebaran kanker, dokter pun menyarankan agar penisnya diamputasi. Setelah menjalani operasi, Colin pun tampil di acara televisi tersebut guna memperingatkan orang lain akan bahaya kanker penis.
"Mungkin saat ini penis saya berada dalam botol untuk diteliti," kata dia.
Meski demikian, Colin tetap bisa mengalami ereksi parsial. Dokter telah menawari Colin untuk menggunakan penis buatan dengan risiko tidak bisa melakukan hubungan seks.
"Saya kehilangan lambang kejantanan. Saya bukan seorang pria lagi. Rasanya seperti di neraka. Saya tak bisa lagi melakukan hubungan seksual," papar Colin yang dilansir dari Daily Mail.
Dalam sebuah program televisi berjudul Jeremy Kyle’s Emergency Room, Colin menceritakan, bahwa awalnya dia mengalami ruam di ujung penisnya. Selanjutnya muncul rasa gatal yang cukup mengganggu.
"Saya memeriksakan diri ke dokter dan diberi krim. Saya sama sekali tak khawatir. Saya pikir itu ruam biasa," ceritanya.
Sayangnya, ruam tersebut semakin parah. Dua minggu kemudian, muncul bisul yang terasa menyakitkan. Colin pun dirujuk ke ahli urologi dan menjalani biopsi. Saat itu, dia menilai bisul tersebut akan hilang seperti sariawan atau bisul di mulut.
Namun, hasil pemeriksaan menunjukkan Colin mengidap kanker penis. Untuk mencegah penyebaran kanker, dokter pun menyarankan agar penisnya diamputasi. Setelah menjalani operasi, Colin pun tampil di acara televisi tersebut guna memperingatkan orang lain akan bahaya kanker penis.
"Mungkin saat ini penis saya berada dalam botol untuk diteliti," kata dia.
Meski demikian, Colin tetap bisa mengalami ereksi parsial. Dokter telah menawari Colin untuk menggunakan penis buatan dengan risiko tidak bisa melakukan hubungan seks.
(alv)